Awal yang manis belum tentu menghasilkan hasil yang manis
juga. Aku tau dunia terus berputar, tapi aku bukanlah orang yang mudah untuk
menerima keadaan dengan cepat. Aku butuh waktu dan entah kapan aku akan merasa
pulih, aku sering sekali menyembunyikan keadaan yang ada pada diriku. Sakit
bukan? Iya, sangat menyakitkan. Entah kenapa aku sering sekali menyakiti diriku
sendiri, bukan aku tidak sayang terhadap diriku tapi aku memang sering
menyembunyikannya seakan-akan aku baik-baik saja, bersikap munafik seakan aku
kuat dan tidak perlu tempat bersandar. Aku sudah terbiasa akan hal ini.
Apa aku terlalu kekanak-kanakan? Iya, aku sangat
kekanak-kanakan. Usia dan postur tubuh ku ini tidak sesuai dengan sifat
childish dan manja ku yang sulit untuk di tolerir. Aku tau aku ini keras kepala
dan sedikit egois atau bahkan memang sangat egois.
Terkadang aku pun tidak paham apa yang sebenarnya aku
inginkan. Mood-ku berubah-ubah, aku tau aku ini sangat sensitif dan sangat
pecemburu. Aku tau sikap ku itu sangatlah tidak bagus, sangat menjengkelkan.
Aku berusaha merendam semua sifat buruk ku itu ke titik paling rendah, tapi
pada akhirnya aku akan tersedak mengeluarkan air mata. Disaat aku sudah tidak
kuat memendam semuanya sendiri pada saat itulah aku akan mencari pelampiasan.
Aku orang yang sangat terbawa perasaan, sekalinya aku
menyukai atau menyayangi seseorang aku akan sangat-sangat mempertahankan
perasaanku itu walaupun orang tersebut tidak tau atau bahkan mungkin ia tau
tapi bersikap acuh. Sebaliknya, ketika aku membenci seseorang awal mulanya aku
sangat membencinya tapi seperti yang aku bilang mood-ku berubah-ubah dan rasa
benci itu menghilang perlahan. Aku tidak bisa membenci orang dalam waktu yang
lama.
Aku beruntung karna disekitarku banyak sekali orang-orang
yang katanya menyayangi ku, aku pun juga menyayangi orang-orang yang menyayangi
ku. Tapi, terkadang rasa sayang ku itu di salaharti atau bahkan di salahgunakan
oleh mereka. Akankah aku kecewa? Tentu, aku akan sangat kecewa. Tapi tenang
rasa kecewa ku akan menghilang aku hanya perlu waktu untuk menerimanya. Aku
sedikit sangsi dengan orang yang mengatakan ‘sayang’ atau ‘kangen’ kepadaku,
apa itu benar-benar kenyataannya atau itu hanya bualan semata? Aku tidak tau.
Mendengar ungkapan itu dari orang yang aku sayang atau orang yang memang dekat
dengan ku itu rasanya sangat menyenangkan.
Tersisih. Aku tidak suka tersisih, egois bukan? Aku tau itu.
Tapi itulah memang yang aku tidak inginkan, merasa tersisih karna kehadiran
orang lain yang dapat menarik perhatian orang-orang yang aku sayang. Rasanya
seperti dikucilkan tau? Merasa terpojok seakan-akan kamu tidak harus berada
ditengah-tengah mereka.
Mungkin orang-orang jengkel dengan sikap ku ini, tapi ya
memang inilah kenyataanya. Aku pun jengkel dengan sikap ku yang terlalu
menyebalkan ini, apa aku tidak memiliki sifat positif yang dapat membuat mereka
nyaman denganku? Aku tidak tau. Aku tidak bisa menilai diriku sendiri, tapi aku
menyadari sifat-sifatku yang negatif ini. Bukannya aku bangga, hanya aku pun
juga tidak mengerti kenapa aku menjadi seseorang yang menyebalkan seperti ini
dan aku pun mencoba dan berusaha untuk merubah sedikit demi sedikit sifat ku
ini tapi ini tidak mudah, tidak semudah dengan ucapan yang bila kau ucapkan
kepada teman-teman mu atau orang lain kalau kau ingin berubah, berubah menjadi
lebih baik tentunya. Ini butuh proses, butuh perjalanan dan tahap-tahap untuk
melakukannya.
Aku malu, malu terhadap orang-orang disekitarku. Aku malu
dengan orang yang sangat baik kepadaku. Aku minder, aku merasa aku tidak layak
bersanding dengan mereka. Aku tau derajat manusia semua sama dimata Allah, tapi
aku merasa aku ini bukanlah apa-apa, aku ini sangat tidak pantas menerima belas
kasih dari mereka.
Aku tau aku sangat mengecewakan, dan aku sering membuat
orang disekitarku dan teman-temanku kecewa. Aku tidak bermaksud bahkan memiliki
niat seperti itu. Tapi karna ulah ku yang kadang tidak aku sadari membuat
mereka kecewa dan sedih akan sikap ku. Aku tau aku jahat.
Bukan berarti aku tidak mensyukuri dengan keadaan ku
sekarang, aku sangat sangat mensyukurinya. Tapi bukankah manusia memang tidak
pernah merasa puas dengan apa yang telah ia dapatkan? Aku tau aku sering
mengeluh disaat aku memiliki masalah. Ini hal yang wajar kan? Karna aku juga
manusia biasa yang memiliki perasaan sama seperti yang lainnya. Aku memang tidak
seperti orang-orang, tidak seperti teman-temanku, bukan maksud ku untuk
membandingkan. Aku hanya sedikit menggambarkan.
Maaf aku bukan orang yang sempurna, dan aku tau memang di
dunia ini tidak ada yang sempurna. Aku melakukan banyak kesalahan, aku melakukan
banyak hal-hal yang menyakiti orang lain. Maafkan sikap dan perlakuan ku yang
memang telah melukai perasaan kalian. Aku tau mungkin kata maaf saja tidak
cukup dan mungkin butuh hati yang lapang untuk memaafkan sikap ku itu. Aku tau
mungkin mengatakan atau menulis teks ‘maaf’ itu mudah, tapi tidak bagiku.
Bagiku mengucapkan kata perlu sebuah niat yang memang muncul dari hati kecil
kita, aku tidak mudah mengucapkan kata ‘maaf’. Bukan berarti aku enggan meminta
maaf terlebih dahulu atau enggan untuk meminta maaf, hanya ketika aku
mengatakan kata maaf apa aku tidak akan membuat atau mengulang kesalahan lagi?
Sehingga ketika aku berbuat kesalahan lagi aku akan dengan mudahnya mengatakan
maaf tanpa berpikir letak kesalahan ku. Apa ketika hal itu terjadi kata maaf ku
masih bisa diterima dan di percaya oleh orang lain? Bukan berarti kata maaf itu
tidak perlu. Setiap kita berbuat salah kita harus meminta maaf, tapi seperti
yang aku bilang tadi apabila terlalu sering mengucapkan kata maaf orang itu
masih mau menerima maaf kita dan memberikan kesempatan lagi?
Maaf, dari hatiku yang paling dalam aku meminta maaf kepada
semua orang dan teman-teman ku yang pernah aku kecewakan, aku sakiti entah itu
memang sengaja atau tidak. Sekali lagi aku ini bukan manusia yang sempurna, aku
masih perlu banyak belajar dan penyemangat pada hari-hariku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar